Para peretas indonesia Mengumumkan Rencana untuk Menargetkan Organisasi India 

 Saat India bersiap untuk KTT G20 2023 yang akan datang di ibu kota negara, Delhi, pada bulan September ini, kekhawatiran terhadap keamanan siber meningkat karena para peretas tampaknya mengincar acara penting tersebut.


Dalam perkembangan baru-baru ini, beberapa hacktivist Indonesia telah mengumumkan rencana mereka untuk menargetkan organisasi-organisasi India menjelang KTT G20 2023 di saluran Telegram mereka.


Kelompok peretas Ganonsec dan Tim Siber Jambi mengancam akan melancarkan serangan siber sebagai bagian dari kampanye OpIndia. Mereka mengaku menyasar infrastruktur digital India mulai 9 September 2023.


KTT G20 2023 akan diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 9 dan 10 September. Dijadwalkan akan dipandu oleh Perdana Menteri India Narendra Modi, KTT tersebut mengusung tema 'Memulihkan Bersama, Tumbuh Bersama' dan akan mempertemukan para pemimpin terkemuka dunia. 20 negara bersama perwakilan dari organisasi internasional.




Prospek pengumuman serangan siber telah menimbulkan kekhawatiran.


Jelang KTT G20, Peretas Akan Menargetkan Infrastruktur Digital


Platform Cyber Threat Intelligence Falcon Feeds men-tweet tentang ancaman terhadap keamanan nasional yang ditimbulkan oleh peretas Indonesia. Para peretas mengumumkan bahwa mereka akan menargetkan infrastruktur digital India menjelang forum G20.



Masih belum jelas organisasi mana yang menjadi target dan motivasi di balik serangan siber ini.


Pesan Telegram dalam bahasa Indonesia menyatakan bahwa serangan siber terhadap situs web India merupakan respons terhadap tantangan yang dirasakan oleh peretas Indonesia.


Bunyinya, “Sampa waktu tidak ditentukan,” yang berarti sampai waktu tidak ditentukan menunjukkan bahwa rentang waktu serangan siber terhadap infrastruktur digital India belum ditentukan oleh para peretas.


Serangan Pengrusakan di Website India oleh Ganonsec, Tim Cyber Jambi

Setelah diselidiki, The Cyber Express menemukan beberapa situs web India mencerminkan serangan perusakan wajah oleh 


Serangan perusakan web melibatkan peretas yang melanggar keamanan situs web untuk mengganti halaman beranda dengan halamannya sendiri. Mereka melakukannya dengan menemukan kerentanan dalam sistem. Kerentanan umum antara lain mencakup kesalahan konfigurasi keamanan.


Situs web yang dirusak mungkin tetap dapat diakses kecuali halaman web tersebut menjadi target peretas. Serangan perusakan sering kali ditujukan untuk mempermalukan target tertentu dengan pesan tentang misi mereka.


Seringkali hal ini berada di tangan para hacktivist yang memperjuangkan Islam dan orang-orang yang dikatakan berbeda dari komunitas lain oleh suatu bangsa. Dalam insiden di atas, peretas Indonesia mencari perlakuan adil terhadap umat Islam.